Jumat, 10 Juni 2016

DEHIDRASI



Pengertian Dehidrasi  
Dehidrasi adalah kehilangan cairan dan elektolit karena kehilangan air/output lebih banyak dari pada asupan/input (Anik maryunani, 2010). Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh (Artisayang,2009) 

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidrasi, yang berarti kekurangan cairan tubuh yang berfungsi membantu kerja organ tubuh. (Arief, 2008).

          Komplikasi
1). Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, yang dibagi menjadi: (a). Dehidrasi ringan, apabila terjadi kehilangan cairan < 5% BB; (b). Dehidrasi sedang, apabila terjadi kehilangan cairan 5-10% BB; (c). Dehidrasi Berat, apabila terjadi kehilangan cairan >10-15% BB.
(Vivian, 2011).
2). Renjatan hipovolemik akibat menurunya volume darah dan apabila penurunan volume darah mencapai 15-25% BB maka akan menyebabkanpenurunan tekanan darah.
3). Hipokalemia dengan gejala yang muncul adalah meteorismus, hipotoni otot, kelemahan, bradikardia, dan perubahan pada pemeriksaan EKG ; 4). Hipokglikemia ; 5). Intoleransi laktosa sekunder sebagai akibat defisiensi enzim laktosa karena kerusakan vili mukosa usus halus ; 6). Kejang ; 7). Malnutrisi energi protein karena selain diare dan muntah, biasanya penderita mengalami kelaparan (Vivian, 2011).
Data dan klasifikasi diare yang dapat digunakan untuk menentukan tindakan apa yang harus diambil oleh petugas di lapangan adalah :
          a.       Diare dengan dehidrasi ringan
Diare dengan dehidrasi ringan mempunyai tanda-tanda sebagai berikut:(1). Gelisah, rewel, atau mudah marah; (2). Mata cekung; (3). Haus, minum dengan lahap; (4). Nadi cepat; (5). Ubun-ubun cekung; (6). Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat (Maryunani A, 2010)
          b.      Diare dengan dehidrasi sedang.
Diare dengan dehidrasi sedang mempunyai tanda-tanda sebagai berikut: (1). Gelisah, cengeng; (2). Kehausan; (3)Mata cekung; (4). Kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak segera kembali ke posisi semula; (5). Tekanan darah menurun; (6). Pingsan; (7). Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung; (8). Kejang; (9). Perut kembung; (10). Berat badan turun 25-100gr/kgBB; (11). Ubun-ubun cekung Denyut nadi cepat dan lemah.
              c.       Diare dengan dehidrasi berat
Diare dengan dehidrasi berat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut: (1). Letargis atau tidak sadar; (2). Mata sangat cekung; (3). Tidak biasa minum atau malas minum; (4). Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat; (5). Nadi sangat cepat; (6). Ubun-ubun sangat cekung; (7). Berat badan turun sampai >100 gr/kgBB.
Pencegahan Dehidrasi
Untuk mencegah dehidrasi, minumlah banyak cairan dan makan makanan yang tinggi kadar airnya seperti buah-buahan dan sayuran. Cairan bisa didapatkan tidak hanya dari air, melainkan juga bisa dari makanan, susu rendah lemak, serta jus buah-buahan. Jika Anda berolahraga, jangan menunggu sampai merasa haus untuk minum. Dengan minum secara teratur, kadar normal cairan dan mineral tubuh bisa dipertahankan. Jika Anda aktif berolahraga, Anda harus minum air melebihi dari kadar normal.
Jumlah keringat yang dikeluarkan tiap orang berbeda-beda, oleh karena itu cukup sulit untuk menentukan rekomendasi yang tepat mengenai berapa banyak cairan yang harus diminum. Tapi secara rata-rata untuk orang dewasa, sebaiknya minum dua liter air pada tiap harinya. Sedangkan untuk anak-anak, semua tergantung kepada umur, ukuran tubuh dan aktivitas yang dilakukan. Kesimpulannya, semakin banyak keringat yang dikeluarkan, semakin tinggi asupan air yang dibutuhkan tubuh.
Tapi jika meminum banyak cairan hingga melebihi yang bisa diproses oleh tubuh, efeknya bisa mengurangi kadar garam dalam darah. Ini bisa menyebabkan hipotonik. Jika Anda merasa kembung, berhentilah minum dan tunggu sampai tubuh menyesuaikan kadarnya kembali. Perlu diingat bahwa kekurangan garam atau sodium di dalam tubuh bisa berakibat fatal.
Beberapa contoh kondisi yang membutuhkan perhatian khusus terkait pentingnya kebutuhan cairan:
Jika ada anak atau orang terdekat Anda sedang sakit, terutama mengalami demam, diare, atau muntah-muntah, kemungkinan besar dia akan terkena dehidrasi. Sangat penting untuk mengganti cairan secepatnya.
Minumlah air sebelum memulai olahraga berat. Setidaknya Anda disarankan untuk minum 300-700 ml air. Menghasilkan urin yang jernih adalah pertanda yang bagus bahwa Anda telah cukup minum air.
Jika Anda tinggal di daerah panas dan lembap, minumlah banyak air untuk menurunkan panas tubuh.(Maryunani, A 2010)

0 komentar:

Posting Komentar