Jumat, 10 Juni 2016

PENYEBAB DAN CARA MENGATASI MORNING SICKNESS MUAL MUNTAH IBU HAMI



Morning sickness adalah merupakan masalah dan keluhan ibu hamil dan juga yang sering dialami oleh sejumlah ibu hamil di masa-masa awal kehamilan.

Akan tetapi, masalah ini akan segera menghilang dengan sendirinya setelah usia kehamilan mencapai empat bulan. Beberapa kasus juga ada yang sampai mual dan muntah ibu hamil di pagi hari ini pada trimester ke 3 kehamilan.

Penyebab Morning Sickness


Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seorang ibu hamil mengalami tanda gejala mual muntah di pagi hari berdasarkan pada medis dan kesehatan.

Morning sickness terjadi karena adanya perubahan hormon kehamilan yang bisa kapan saja terjadi, dimana saja dan dalam keadaan apapun sehingga untuk para ibu hamil akan merasa terganggu dengan aktivitas keseharian selama kehamilan di trimester pertama.

Seperti informasi yang dikutip dari wikipedia bahwa Emesis Gravidarum atau nama lainnya nausea gravidarum (NVP), atau lebih dikenal dengan istilah morning sickness adalah gejala mual - biasanya disertai muntah - yang pada umumnya terjadi pada awal kehamilan, biasanya pada trimester pertama kehamilan.

Kondisi ini umumnya dialami oleh lebih dari separuh wanita hamil yang disebabkan karena meningkatnya kadar hormon estrogen. Dalam beberapa kasus, gejala yang sama pula dialami oleh para wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal, atau menjalani bentuk-bentuk terapi hormonal tertentu.

Gejala ini biasanya timbul di pagi hari dengan frekuensi yang akan menurun setiap harinya sering dengan bertambahnya usia kehamilan.

Faktor-Faktor yang bisa menimbulkan terjadinya mual muntah ibu hamil antara lain adalah sebagai berikut :
1.   Peningkatan Hormon Progesterone. Dengan meningkatnya tingkat hormon progesterone ini, terjadi pergerakan dari usus kecil para ibu hamil, kerongkongan dan perut yang mana hal ini akan bisa menyebabkan rasa mual.
2.   Peningkatan Hormon Chorionic Gonadotropin yang terjadi pada manusia salah satunya bisa dan dapat mengakibatkan rasa mual dan muntah dalam tahap awal kehamilan yang dirasakan oleh para ibu hamil.
3.   Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan morning sickness dan yang lebih berat lagi, hyperemesis gravidarum yang dapat mengakibatkan perawatan rumah sakit untuk melawan dehidrasi.
4.   Meningkatnya Sensitivitas Pada Bau. Para dokter berpendapat bahwa peningkatan hormon Esterogen bisa memicu sensitivitas pada hidung ibu hamil. Meski begitu masih belum diketahui benar apakah hormone estrogen benar-benar berpengaruh terhadap hal ini.
5.   Stres. Beberapa ahli juga menilai bahwa respon rasa mual dan muntah-muntah yang dialami ibu hamil tersebut merupakan respon negatif akibat rasa stress yang dialami. Sekali lagi, belum ada bukti konkrit terkait hal ini. Meski begitu, rasa mual dan muntah yang dialami juga menyebabkan ibu hamil semakin merasakan stress.
Bagi kebanyakan wanita hamil, morning sickness dan mual dapat bertahan lebih lama, bahkan hampir selama sembilan bulan kehamilan. Mual juga dapat disertai dengan muntah yang dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat membahayakan ibu dan janin.

Sekitar 1,5% - 2% ibu hamil bisa mengalami mual dan muntah secara berlebihan, yang disebut dengan hiperemesis gravidarum. Jika sudah demikian, biasanya ibu sampai tidak bisa makan dan minum sama sekali, kekurangan cairan, gangguan elektrolit, lemah dan tidak bertenaga, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dan hal ini tentunya akan bisa membahayakan kesehatan janin di dalam kandungan bisa tidak segera diatasi dengan baik.

Namun pada umumnya tanda gejala morning sickness akan mereda dengan sendirinya sebagai respon dari kadar hormon kehamilan yang menurun setelah trimester kedua.

Gejala morning sickness seringkali muncul sebagai reaksi untuk bau makanan atau bau tertentu, gangguannya berupa rasa mual , dan muntah setiap hari.

Gejala mual-mual yang diikuti muntah ini bisa terjadi tidak sama pada setiap ibu hamil. Ada yang terjadi di minggu keempat kehamilan, minggu keenam, bahkan ada pula yang mengalaminya di minggu kedelapan.

Mayoritas ibu hamil mengalami morning sickness ini ketika usia kehamilannya lebih dari 6 minggu.

Ibu hamil yang mengalami morning sickness biasanya akan mengalaminya di trimester I, lalu mereda seiring usia kehamilannya bertambah, yakni di akhir trimester I.

Meskipun begitu, ada pula ibu hamil yang merasakan gejala mual dan muntah hingga trimester II kehamilan. Sebaliknya, ada pula yang tidak merasakan mual dan muntah sama sekali selama periode kehamilannya.

Tips Cara Mengatasi Mengobati Mual Muntah Ibu Hamil


Ada beberapa cara serta kiat dan juga tips dalam rangka pengobatan pencegahan perawatan morning sickness yang dialami oleh sebagian besar ibu hamil tersebut.

Morning sickness merupakan gejala yang umum meskipun demikian bukan berarti para bunda yang sedang mengandung harus membiarkannya begitu saja.

Mual dan muntah yang para ibu alami akan mempengaruhi pada perkembangan pertumbuhan dan kesehatan janin, untuk itulah para bunda yang sedang hamil perlu dan harus mempunyai cara untuk mengatasi morning sickness yang terjadi.

Berikut adalah cara-cara mengatasi dan mencegah morning sickness ibu hamil diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Makanlah dalam porsi kecil tetapi lebih sering daripada sebelum hamil. Makan dalam porsi besar hanya akan menyebabkan perut menjadi terlalu penuh dan hal ini akan bisa memicu terjadinya mual.
  • Konsumsi diet sehat dan seimbang yang menyediakan semua nutrisi dan energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena memang Kebutuhan Gizi Nutrisi Ibu Hamil penting sekali untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin yang berada di dalam kandungan.
  • Menyediakan makanan ringan. Dalam hal ini kue akan bagus untuk menghindari perut kosong ibu hamil, terutama pada malam hari.
  • Morning sickness umumnya akan diikuti dengan adanya penurunan nafsu makan. Untuk mempertahankan tingkat gizi dan asupan energi, para ibu hamil disarankan memilih makanan yang paling menggugah selera makan selama makanan tersebut tidak mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin.
  • Minum lebih banyak air putih yang hal ini bermanfaat untuk mengimbangi dan mencegah terjadinya dehidras, terutama ketika frekuensi mual dan muntah dirasa lebih sering terjadi.
  • Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung asupan karbohidrat dengan sayuran segar.
  • Jadwalkan waktu untuk tidur siang sebagai cara untuk mengembalikan tingkat energi dan menghilangkan kelelahan.
  • Mengenakan pakaian yang longgar dan hindari pakaian yang ketat pada ibu hamil. Karena dengan mengenakan pakaian yang ketat dapat memperburuk daerah perut dengan mual.
  • Pastikan sirkulasi udara di dalam rumah tetap halus. Udara segar dan bebas dari debu akan membuat pikiran ibu hamil menjadi lebih tenang.
  • Minimalkan stres ibu hamil, karena morning sickness lebih sering terjadi pada wanita yang berada di bawah pengaruh banyak tekanan dan stres, baik di tempat kerja atau di rumah. Karena memang bahaya dan pengaruh stress pada ibu hamil terhadap kesehatan kehamilan dan janin tidak bisa dianggap sepele.
  • Makan di tempat tidur untuk menghindari perut kosong dan menjaga gula darah secara stabil .
Beberapa hal juga bisa memberikan pengaruh terhadap terjadinya morning sickness pada ibu hamil, yakni kehamilan kembar, memiliki riwayat morning sickness di kehamilan sebelumnya, dan memiliki penyakit migrain.

Bahkan, dalam sebuah penelitian juga ditemukan bahwa wanita hamil yang mengalami gejala mual dan muntah, didapati bahwa 50%-nya mengandung anak perempuan.

0 komentar:

Posting Komentar